Kamis, 13 Oktober 2016

1. Asal Muasal Suku Rejang 
Jang adalah kata-kata yang asli berasal dari kalimat merejang, untuk menyingkat kata-kata ini disebutlah jang, maka jadilah ia suku Jang. Arti kata MEREJANG adalah berjalan tidak melalui jalan.
2. Rejang Dari Serawak
Suku rejang ini berasal dari Berunai/Serawak di pulau Kalimantan. Mereka merejang darat, sungai dan laut hingga akhirnya sampailah salah satu kelompok mereka ke Pulau Sumatra, merejang ke daerah Palembang (selebar daun), ke daerah Bengkulu (Sungai Serut)/Jang Lebong/Jang Musai/jang Tengeak/Jang Lembak/Jang Lekiten/Jang Pesisia.
Sebagai contoh membuktikan rejang dari Serawak yakni coba saudara-saudara perhatikan peta Pulau Kalimantan, maka saudara akan menemukan sebuah sungai yang bernama Sunga Rejang, dan perhatikanlah pula ketika orang-orang serawak berbicara, bernyanyi beredoi, bergeritan dan lain-lain, maka akan banyak sekali saudara temukan kata-kata atau kalimat Rejang, namun hal ini bukan berarti Serawak berasal dari Rejang tapi Rejang yang berasal dari Serawak.
3. Daerah/Tanah Yang Mula-mula di Tempati Jang Dari Serawak
Dari kelompok-kelompok orang yang merejang dari Serawak, ada yang akhirnya sampai ke Daerah Rejang, yang masa dahulu disebut Renah Pelawi yang berasal dari kata “Renah”= dataran rendah dan “Pelawi”= nama pohon-pohonan atau dengan arti “dataran rendah yang banyak ditumbuhi pohon Pelawi. Renah Pelawi ini tanahnya cukup subur dan kaya akan hasil bumi berupa emas dan perak yang disebut “Lebong” atau Rejang Lebong.
4. Pemimpin Rejang Serawak
Orang-orang yang terpandang memimpin orang-orang yang merejang dari Serawak hingga sampai ke Renah Pelawi:
1) Begelang Mato
2) Rio Jenggan
3) Rio Bitang
4) Rio Sabu
Selain dari pemimpin ini, mereka didampingi oleh para Hulu Balang yaitu:
1) Tiak Jeningan
2) Tiak Jadam
3) Gajah Madau
4) Singoparai
Setelah beberapa lama mereka menetap di Renah Pelawi, dan penduduknya semakin berkembang hingga Renah Pelawi semakin padat penduduknya, kemudian dikarenakan kebiasaan leluhur, sebagian dari mereka mulai merejang kembali, guna mencari daerah atau tanah yang subur untuk menjadi lahan pertanian bagi rakyatnya. Adapun kelompok orang-orang yang merejang ini antara lain dipimpin oleh:
a)      Rio Bitang beserta pengiringnya membuka lahan di Atas Tebing dan sekitarnya, sambil memelihara sarang burung laying-layang di Sekandau.
b)      Rio Jenggan beserta pengiringnya membuka lahan di Suka Negeri Tapus dan sekitarnya sambil membuka tambang emas di Tebo Lekenei.
c)      Rio Sabu beserta penggiringnya membuka lahan di Kuto Rukam Tes, sambil menjaga tambang emas Simpang (Lebong Simpang.)
d)     Bagelang Mato beserta pengiringnya membuka lahan di Pelabai/Bandar Agung Lebong, sambil membuka tambang emas di Renah Pelawi Lebong.

Tidak ada komentar: